Thursday, September 11, 2014

Bukan Sekedar Janji Suci Biasa, 20 Desember 2013

Assalamualaikum...
Selamat Sore, tiba-tiba sore ini teringat masa-masa pernikahan saya dengan suami. Tepatnya proses Akad Nikah nya :)

Alhamdulillah kami telah melaksanakan prosesi Ijab Qobul dengan lancar pada hari Jumat, tanggal 20 Desember 2013 pukul 10.00 WIB. Kami lega akhirnya, setelah beberapa hal sempat menghambat persiapan pernikahan kami.

Memang akad nikah itu diluar skenario saya, namun saya yakin itu adalah Skenario Allah SWT. Allah SWT yang telah memilihkan hari yang baik untuk pernikahan kami, yaitu hari Jumat yang penuh berkah, hari Jumat yang penuh dengan pahala.

Akad nikah saya lain dari yang lain, karena dilaksanakan di KUA Kecamatan Pare. Mungkin saat ini sudah lazim, jika warga Kabupaten Kediri atau yang lain juga melaksanakan akad nikah di KUA. Namun, bagi saya waktu itu adalah hal baru. Karena tepat 2 minggu sebelum pernikahan saya dan setelah undangan tersebar, terjadi kasus tentang gratifikasi KUA di Kabupaten Kediri. Cerita singkat, dengan adanya kasus itu KUA Kec. Pare tidak menerima lagi panggilan penghulu ke rumah atau ke tempat lain. Namun sejak saat itu proses akad nikah secara hukum/negara harus dilaksanakan di Kantor KUA. Mempelai dan para saksi harus datang kesana.

Walaupun cukup berat hati waktu itu, akhirnya saya mencoba ikhlas. Akad nikah yang saya harapkan bisa dilaksanakan di rumah orang tua saya, akad nikah yang sakral, akad nikah yang bisa dihadiri oleh rekan dan kerabat tercinta harus berakhir dengan impian.

Alhamdulillah, saya tersadar... Bahwa rencana Allah adalah yang terbaik untuk hambaNya. Manusia hanya bisa berencana, dan Allah yang menentukan.

Saya cukup terhibur dengan datangnya keluarga inti dan keluarga mertua dengan lengkap, dan tim fotografer yang saya hubungi mendadak. Walaupun proses akad nikah yang cukup cepat, Alhamdulillah kami sudah sah menjadi pasangan suami istri, tidak lebih dari 10 menit rasanya.

Janji yang diucapkan suami saya kepada wali saya dan kepada Allah pagi itu disaksikan oleh malaikat-malaikat yang insyaAllah ikut mengiringi doa kami.

Janji pernikahan bukanlah janji biasa.. janji yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT kelak. Tanggungjawab yang besar yang diemban seorang suami terhadap istri, anak dan keluarganya.

Dan saya tahu benar apa yang dirasakan suami saya, betapa tegangnya dia waktu itu. Dan saya berdoa, ya Allah lancarkan proses akad nikah kami. Saya tak henti-hentinya berdoa.

Setelah proses akad nikah berlangsung, betapa leganya hati ini. Saya melihat raut muka suami saya yang sudah terlepas dari rasa tegang dan ketakutan yang menghantuinya, dan raut muka kedua orang tua kami dan saudara-saudara kami yang juga ikut berbahagia.

Dan saya sebagai istri baru, selalu berdoa dan berdoa.. Ya Allah, tuntunlah hamba menjadi istri yang sholehah untuk suami hamba, beri hamba kesabaran yang lebih, beri hamba kekuatan yang lebih, mudahkan hamba untuk mencari ilmu, baikkan akhlak hamba... agar hamba mampu menjadi obat lelah, menjadi penenang, menjadi tempat bersandar, menjadi tempat berdiskusi, menjadi bidadari untuk suami hamba.

Aamiin Ya Robbal Alamin...

Ya Allah, jadikanlah keluarga kami keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah..
Tuntunlah kami ke jalan yang lurus, yang benar, yang Engkau ridhoi, yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah RasulMu..
Jadikanlah kami orang-orang yang sabar, dan penuh rasa syukur..
Beri kami keturunan yang sholeh dan sholehah, yang berjuang dalam AgamaMu..
Beri kami kesempatan untuk mengunjungi rumahMu, Ber-Haji..
Beri kami kesempatan untuk hidup lebih lama, sampai cucu-cucu kami dewasa..

Pertemukan kami berdua di SurgaMu kelak..

#Setelah akad nikah, bersama Ortu dan Mertua


#Bersama keponakan "Kiano" di pelataran Masjid Agung Pare, KUA Pare


#Bersama suami di Simpang Lima Gumul


#Keluarga yang ikut menjadi saksi Akad Nikah


#Suamiku... Cintai aku karena Allah... :-*


No comments: