Friday, September 12, 2014

Di kamar operasi di umur pernikahan 3 minggu

Sebelum menikah, sekitar akhir tahun 2012 saya pernah memeriksakan diri ke dokter Ahli Bedah (Onkologi) di dua Rumah Sakit yaitu di RSI Cempaka Putih, dan RSCM Jakarta. Dari hasil usg diketahui adanya benjolan di bagian ketiak saya. Selain itu, saya juga terdeteksi adanya mammae aberans. Betapa syocknya saya waktu itu, bagaimana tidak, saya berangkat periksa seorang diri. Saya memberanikan diri waktu itu, karena saya penasaran dengan benjolan tersebut dan jika hasilnya sesuatu yang buruk, setidaknya saya tidak akan menyesal karena saya lebih tahu penyakit itu lebih awal.

Pemeriksaan di RSI tersebut hanya pemeriksaan luar saja, dan dia memberi surat rujukan untuk melakukan mammografi ke RSCM.

Setelah saya melakukan mammografi, saya kembali ke dokter RSI sambil membawa hasil lab nya. Dokter tsb memberikan diagnosa dari hasil usg tersebut, bahwa benar ada benjolan di ketiak kiri saya sebesar 0,7x1,44 cm dan juga mammae aberans. Setelah menjelaskan dengan singkat hasil lab tsb, saya direkomendasikan untuk melakukan tindakan pengangkatan benjolan dan mammae aberans. Karena mammae aberans ini bisa membesar jika saya nanti hamil dan melahirkan, yang akan menimbulkan nyeri. Sedangkan benjolan tersebut belum diketahui tumor apa, sehingga harus diangkat. Dan keduanya bisa memicu kanker payudara :(.

Keluar dari ruangan dokter, saya menuju ke kasir untuk menanyakan biaya operasi. Petugas tsb bertanya, untuk operasi apa, dokter siapa dan kelas berapa?. sayapun segera menjawab. Dia memberikan rincian untuk kamar kelas 3, kelas 2 dan kelas 1. Biaya operasi termurah untuk kelas 3 adalah diatas 13 juta. Batin saya, astaghfirullah uang dari mana saya, sedangkan plafon uang kesehatan saya dikantor tidak sampai segitu, belum nanti ada kontrol juga setelah operasi.

Akhirnya saya menunda dulu operasi tersebut, dan saya sedikit merubah pola hidup dan pola makan. Saya juga mengkonsumsi herbal dulu.

Setelah menikah, suami segera mengurus data saya sebagai istri di perusahaan tempat dia bekerja. Alhamdulillah, kantor tempat suami saya bekerja sangat care  dengan karyawannya, terutama dalam hal kesehatan. Setelah data berhasil di-submit, kami segera mencari rekomendasi dokter perempuan yang ahli bedah payudara.

Pada tanggal  8 Januari 2014, pulang kerja suami menemani saya ke RS Mitra Keluarga Kemayoran, disana kami membuat janji dengan Dr Alifia. Setelah dilakukan pemeriksaan luar, dr menanyakan kapan terakhir periksa dan berapa ukuran benjolan waktu itu. Sayapun segera menjawab. Dr cukup heran, dalam waktu satu tahun, benjolan itu ternyata semakin besar. Sehingga, malam itu beliau langsung memberikan surat rujukan untuk melakukan mammografi untuk memastikan ukuran benjolan tersebut dan apakah ada penambahan di bagian lain.

Kamipun langsung mendaftar dan mengantri. Sekitar jam 11 malam kami baru masuk ke ruang lab. Dr Alifia juga menunggu hasil reportnya. Hampir jam 12 malam, hasil report keluar dan langsung dibaca oleh dr Alifia. Dugaan Dr Alifia benar, benjolan tsb membesar lebih dari 3 cm dan benjolan itu juga bertambah dua di payudara. hiks,,, langsung saya dan suami lemassss

Malam itu, Dr Alifia menawarkan kapan siap untuk dilakukan tindakan. Suami bilang, secepatnya saja dok sebelum istri saya hamil, karena kita pengantin baru. Dan kami memutuskan hari Sabtu, tanggal 11 Januari 2014.

Rasanya sedih, berharap ketika ke RS, ketika kami ke dokter... kami memeriksakan kehamilan, bukan karena penyakit yang lain :(
Tapi mungkin ini ujian buat kami...






Kamar ukuran 3x4 meter

Setelah acara pernikahan kami selesai, saya dan suami kembali ke Jakarta. Karena kita pengantin baru, kita diantar keluarga menuju Bandara Juanda. Rasa haru di dalam batin saya, sedih meninggalkan orang tua dan rumah, namun saya juga senang dan bersyukur akhirnya saya merantau ke Jakarta bersama mahram saya. Ketenangan hati yang luar biasa yang selama ini belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Jakarta adalah kota yang sangat hiruk pikuk, kemacetan dimana-mana. Namun, kami mulai terbiasa dengan kota tempat kami bekerja, menjemput rizky. Kami di Jakarta tinggal hanya berdua saja. Tiga bulan pertama, kami tinggal di kamar kos ukuran 3x4 meter, di daerah belakang ITC Cempaka Mas. Bersyukur kami mempunyai bapak ibu kos yang baik disana.


Serba Serbi Persiapan Pernikahan


Persiapan walimah kami lumayan cukup lama, namun kami memang pelan-pelan mempersiapkannya, dan juga menyicil. Termasuk souvenir pernikahan kami.Waktu itu saya ada 2 souvenir, yaitu tasbih dan kantong kain. Untuk tasbih, saya membuat sendiri.
Mengapa membuat sendiri, berikut adalah alasannya :
1. Ingin membuat tasbih, karena ingin mengingatkan saya dan sesama untuk selalu mengingat Allah dengan memperbanyak dzikir. Dan semoga tasbih saya bermanfaat.
2. Biaya lebih murah, jika membuat sendiri bisa hemat 50%
3. Ingin memiliki kesibukan di hari libur
4. Menjadi kepuasan tersendiri jika kita membuat sendiri

Saya mulai membuat tasbih 6 bulan sebelum pernikahan saya, lama sekali ya.. Saya mengerjakan jika saya ada waktu luang, dan membeli bahannya juga hasil tabungan tiap bulan. Lumayan, bisa mengurangi budget pernikahan nanti. :)
Namun, waktu berjalan begitu cepat hingga akhirnya saya hanya mampu membuat sekitar 600an tasbih. Dan yang lain terpaksa saya membeli souvenir tambahan. hehehe
Berikut adalah penampakan tasbihnya.




#tasbih 33 butir

Selain souvenir, saya juga mempersiapkan perlengkapan seserahan sendiri, membuat box sendiri dan menghias sendiri.

Thursday, September 11, 2014

Walimah Pernikahan Kami, 21 Desember 2013

Sambil menunggu suami jemput dari kantornya, saya ingin mengenang acara resepsi pernikahan kami.

Alhamdulillah, walimah itu terlaksana sesuai dengan tanggal yang tertera pada undangan pernikahan kami yaitu hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2013, pukul 10.00 WIB sampai selesai alias sampai malam hari (maklum acara ini di kampung halaman saya, di Pare - Kab Kediri) :D

Persiapan walimah kami lumayan cukup lama, namun kami memang pelan-pelan mempersiapkannya, dan juga menyicil. (Saya ceritakan di postingan setelah ini)

Terlepas dari semua persiapan dan keribetan sebelum acara, alhamdulillah hari itu datang juga. Setelah hari sebelumnya kami sudah melaksanakan akad nikah, di hari Sabtu nya kami melaksanakan walimah pernikahan.

Alhamdulillah banyak tamu yang datang ikut memberikan doa kepada kami. Kami merasa beruntung waktu itu, karena yang membacakan Ayat Suci AlQuran(Tilawah) di walimah kami adalah seorang juara Qori'. Subhanallah suaranya..

Untuk acara pernikahan, kami mengadakan dengan sesederhana mungkin. Meskipun pernikahan kami masih belum Syar'i, namun kami berusaha menghilangkan hal-hal yang bisa membuat kita menjadi musyrik. Dan itu menjadi tantangan bagi kami, karena keluarga kami kebanyakan berasal dari Jawa yang masih lekat dengan adat dan istiadat yang tidak dianjurkan dalam Islam. Terjadi perbedaan pendapat dengan anggota keluarga yang lain, dan tidak mudah memberikan penjelasan ke mereka. Karena yang kita hadapi adalah orang-orang tua yang secara umur dan pengalaman hidup mereka lebih daripada kita. Namun, yang namanya berdakwah adalah kewajiban setiap muslim.

Jika disebutkan satu-persatu, banyak sekali hal-hal yang secara logika tidak masuk akal, dan sangat-sangat tidak ada tuntunannya dalam Al-Quran dan Hadist. Hal itu menjadi PR besar bagi kami dan para penerus generasi muslim untuk pelan-pelan merubah paradigma mereka, dan kembali menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Allah SWT dan RasulNya.

Kami berpendapat sederhana, jika pernikahan diawali dengan suatu kemusyrikan, bagaimana kehidupan pernikahan kedepannya nanti. Kami ingin pernikahan kami mendapat Ridho dan selalu diberkahi Allah SWT.

Saya dan suami ingin terus belajar, menjadi muslim yang lebih baik, menjadi anak yang baik, menjadi calon orang tua yang baik yang menjadi tauladan untuk putra-putri kami. Kami sangat jauh dari sempurna, insya Allah kami tidak akan pernah putus untuk selalu belajar dan menimba ilmu agama yang menjadi bekal kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Semoga Allah memudahkan... Aamiin


#rangkaian walimah 1

#papa mertua mayungin diri sendiri, bukan pengantinnya, hehehe

#mbak ipar "yayu" dan keponakan "kiano" 

#iring-iringan rebana dengan sholawat nabi








Bukan Sekedar Janji Suci Biasa, 20 Desember 2013

Assalamualaikum...
Selamat Sore, tiba-tiba sore ini teringat masa-masa pernikahan saya dengan suami. Tepatnya proses Akad Nikah nya :)

Alhamdulillah kami telah melaksanakan prosesi Ijab Qobul dengan lancar pada hari Jumat, tanggal 20 Desember 2013 pukul 10.00 WIB. Kami lega akhirnya, setelah beberapa hal sempat menghambat persiapan pernikahan kami.

Memang akad nikah itu diluar skenario saya, namun saya yakin itu adalah Skenario Allah SWT. Allah SWT yang telah memilihkan hari yang baik untuk pernikahan kami, yaitu hari Jumat yang penuh berkah, hari Jumat yang penuh dengan pahala.

Akad nikah saya lain dari yang lain, karena dilaksanakan di KUA Kecamatan Pare. Mungkin saat ini sudah lazim, jika warga Kabupaten Kediri atau yang lain juga melaksanakan akad nikah di KUA. Namun, bagi saya waktu itu adalah hal baru. Karena tepat 2 minggu sebelum pernikahan saya dan setelah undangan tersebar, terjadi kasus tentang gratifikasi KUA di Kabupaten Kediri. Cerita singkat, dengan adanya kasus itu KUA Kec. Pare tidak menerima lagi panggilan penghulu ke rumah atau ke tempat lain. Namun sejak saat itu proses akad nikah secara hukum/negara harus dilaksanakan di Kantor KUA. Mempelai dan para saksi harus datang kesana.

Walaupun cukup berat hati waktu itu, akhirnya saya mencoba ikhlas. Akad nikah yang saya harapkan bisa dilaksanakan di rumah orang tua saya, akad nikah yang sakral, akad nikah yang bisa dihadiri oleh rekan dan kerabat tercinta harus berakhir dengan impian.

Alhamdulillah, saya tersadar... Bahwa rencana Allah adalah yang terbaik untuk hambaNya. Manusia hanya bisa berencana, dan Allah yang menentukan.

Saya cukup terhibur dengan datangnya keluarga inti dan keluarga mertua dengan lengkap, dan tim fotografer yang saya hubungi mendadak. Walaupun proses akad nikah yang cukup cepat, Alhamdulillah kami sudah sah menjadi pasangan suami istri, tidak lebih dari 10 menit rasanya.

Janji yang diucapkan suami saya kepada wali saya dan kepada Allah pagi itu disaksikan oleh malaikat-malaikat yang insyaAllah ikut mengiringi doa kami.

Janji pernikahan bukanlah janji biasa.. janji yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT kelak. Tanggungjawab yang besar yang diemban seorang suami terhadap istri, anak dan keluarganya.

Dan saya tahu benar apa yang dirasakan suami saya, betapa tegangnya dia waktu itu. Dan saya berdoa, ya Allah lancarkan proses akad nikah kami. Saya tak henti-hentinya berdoa.

Setelah proses akad nikah berlangsung, betapa leganya hati ini. Saya melihat raut muka suami saya yang sudah terlepas dari rasa tegang dan ketakutan yang menghantuinya, dan raut muka kedua orang tua kami dan saudara-saudara kami yang juga ikut berbahagia.

Dan saya sebagai istri baru, selalu berdoa dan berdoa.. Ya Allah, tuntunlah hamba menjadi istri yang sholehah untuk suami hamba, beri hamba kesabaran yang lebih, beri hamba kekuatan yang lebih, mudahkan hamba untuk mencari ilmu, baikkan akhlak hamba... agar hamba mampu menjadi obat lelah, menjadi penenang, menjadi tempat bersandar, menjadi tempat berdiskusi, menjadi bidadari untuk suami hamba.

Aamiin Ya Robbal Alamin...

Ya Allah, jadikanlah keluarga kami keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah..
Tuntunlah kami ke jalan yang lurus, yang benar, yang Engkau ridhoi, yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah RasulMu..
Jadikanlah kami orang-orang yang sabar, dan penuh rasa syukur..
Beri kami keturunan yang sholeh dan sholehah, yang berjuang dalam AgamaMu..
Beri kami kesempatan untuk mengunjungi rumahMu, Ber-Haji..
Beri kami kesempatan untuk hidup lebih lama, sampai cucu-cucu kami dewasa..

Pertemukan kami berdua di SurgaMu kelak..

#Setelah akad nikah, bersama Ortu dan Mertua


#Bersama keponakan "Kiano" di pelataran Masjid Agung Pare, KUA Pare


#Bersama suami di Simpang Lima Gumul


#Keluarga yang ikut menjadi saksi Akad Nikah


#Suamiku... Cintai aku karena Allah... :-*


Cerita singkat saya dengan calon suami, dan Alhamdulillah sekarang sudah menjadi suami :)

Classmate in 2010 Scene 1
Kami bertemu di kampus PENS-ITS Surabaya saat kami melanjutkan pendidikan yang sama, yaitu program Lintas Jalur Teknik Telekomunikasi di akhir tahun 2010. Kami tidak saling kenal sama sekali pada awalnya, namun itu menjadi awal kisah kami...
# karena sutradara terbaik adalah Allah SWT

#gambar ini hanya fiktif :D, mungkin 15 tahun lalu kami seperti gambar tersebut... hihihihi 


The same Lab Group Scene 2
Tak disangka, selain kami teman sekelas.. Kami juga sering berada dalam kelompok praktikum yang sama. Tidak hanya 1 semester tapi 3 semester, sampai kami Lulus. ^_^ #mungkin ini skenario Allah juga...
Entah siapa duluan yang suka yang jelas bukan saya duluan ya... :D.#hehehehe, harga diri tinggi :D
Entah kapan komitmen itu terjadi, selanjutnya kami berusaha menjaga hati sampai waktu itu tiba... dan Alhamdulillah kami sama-sama lulus dan wisuda bareng pada Tahun 2012.

#gambar ini hanya fiktif belaka, jangan dianggap serius ya :D 


Wedding Plan Scene 3
Setelah wisuda, Alhamdulillah kami sama-sama mendapatkan pekerjaan di Jakarta. dan InsyaAllah kami berencana menikah pada tanggal 21 Desember 2013, dimana akhir tahun ini adalah batas target saya menikah ^_^, dan kami juga merasa sudah waktunya. #niat dan tujuan yang baik tidak boleh ditunda :)
Semoga Allah memudahkan dan melancarkan segala urusan kami. Amiin...

#gambar ini menjadi harapan kami, semoga kami nanti menjadi pasangan dunia dan akhirat. Amiin... 

Our Hope Scene 4
Menikah akan menyempurnakan setengah agama kami, harapan kami adalah kami mampu menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah, sukses dunia dan akhirat... menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,dan kelak memiliki keturunan yang sehat, pintar, sholeh dan sholehah... Bermanfaat buat bangsa dan agamanya... Amiin...
#gambar ini hanya fiktif belaka. Tidak sesuai dengan kenyataan, kami tidak ada keturunan menjadi musician :( , namun semoga keturuanan kami adalah menjadi penghafal Al-Quran

Semoga Anda tersenyum melihat gambar ini ^_^ dan meng-amini setiap harapan dan doa kami..


Source : http://www.mywedding.com/teguhfifah/stories.html